Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Benarkah robot trading bisa digunakan?


Baru-baru ini, robot trading telah sering ditawarkan di media sosial. Tapi apakah itu benar-benar bisa menghasilkan keuntungan besar?

Vivi Vimalasari, Branch Manager Panin Sekuritas Bandung, menjelaskan robot trading hanyalah alat trading. Namun, masih ada faktor yang menentukan untung atau tidaknya.

Menurutnya, manusia masih berperan sebagai pengambil keputusan bagi robot perdagangan untuk menjalankan aktivitasnya. Investor masih memilih pendapat mereka dari sana.

“Seperti senjata. Tidak masalah jika Anda menggunakan senjata yang tepat. Jika Anda menggunakannya dengan benar, aturannya terpenuhi, stoknya benar, dan Anda bisa membayar. Stok yang berbeda diperlakukan berbeda. Ada satu aturan, tapi hasilnya mungkin. "Ini bervariasi dari stok ke stok. Mungkin Strain A akan menggunakan screener ini, tetapi Strain B tidak selalu memungkinkan." Ia menjelaskan pada CNBC Indonesia Investment Program, Selasa (16 November 2021).

"Tetap saja, kita perlu mengetahui alasan keputusan untuk menentukan apa sinyal robot itu. Kita bisa mengatasinya, tapi kita masih punya pendapat lain."

Vivi menekankan bahwa setiap saham diperlakukan berbeda, jadi Anda tetap perlu tahu cara menggerakkan robot trading Anda. Juga, jika perlu, pelajari dasar-dasar pergerakan saham itu sendiri dan jangan menggunakannya sembarangan.

“Pertama kita perlu melihat apa daftar keputusan robot itu. Misalnya, jika cocok untuk kita, tidak apa-apa. Jika tidak, kita juga perlu mempelajari dasar-dasar pergerakan saham itu sendiri. Jangan menggunakannya secara sembarangan,” katanya. .

Ia menjelaskan, yang disebut robot trading atau pihaknya, conditional order, adalah sistem kecerdasan buatan yang disiapkan. Di sana, Anda dapat membuat pengaturan sendiri untuk mengingatkan Anda.

Robot trading ini juga bisa membawa keuntungan bagi pengguna. Dengan kata lain, Anda dapat menghindari terserap dalam emosi. Pengguna menjadi patuh tergantung pada aktivitas yang terjadi.

"Tidak ada ketakutan atau keserakahan. Dengan perencanaan, ada strategi otomatis yang lebih patuh yang dapat mengurangi ketakutan dan keserakahan. Terkadang, ketika kita, kita secara alami mengejar puncak, euforia, dan fomo. Kita gila. Kita tidak' Bukan beli karena kita sadar, tapi kalau robot bisa bantu kita beli,” kata Bibi.

Ketika ditanya apakah kecanduan, itu tergantung pada hasil setelah menggunakan robot perdagangan. Menurutnya, kalau untung terus bisa ketagihan, tapi kalau kalah ya menyerah.

“Kalau bisa profit konsisten, nanti ketagihan, tapi kalau terus-terusan kalah ya menyerah. Juga, aturan keputusan robot masuk pasar sekarang adalah perlakuan yang berbeda terhadap saham. Pergerakannya lamban dan tidak mungkin untuk berdagang seperti itu."